CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Publik kembali dibuat geger lagi setelah muncul kabar terbaru bahwa perekam sekaligus pengunggah video insiden penganiayaan siswa oleh oknum guru berinisial HN di SMAN 2 Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), diduga mendapat teror dari orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp, Rabu (24/9/2025).
Teror tersebut muncul ketika kasus dugaan kekerasan terhadap siswa di bawah umur itu masih berproses hukum. Berdasarkan informasi yang beredar, pesan bernada intimidasi dikirim oleh seseorang yang mengaku sebagai alumni SMAN 2 Amuntai.
Peneror menuding sang perekam video sebagai pihak yang membuat gaduh dan mencoreng nama baik sekolah.
Bahkan, peneror memperingatkan agar perekam berhati-hati karena dianggap menyebarkan adegan kekerasan di lingkungan sekolah bisa dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Menyebarluaskan adegan kekerasan di sekolah berhati-hati bisa kena UU ITE,” bunyi salah satu kutipan pesan WhatsApp diterima perekam video.
Tak hanya itu, perekam juga menerima pesan bernada kasar dan penuh makian dari nomor berbeda. Pengirim pesan menuding masalah kekerasan ini mencuat karena video direkam dan disebarkan, bahkan menyebut pihak sekolah menjadi korban pencemaran nama baik.
“Yg rugi siapa? yg supan siapa? Pian, Ulun dari Alumni SMADA ding ai, kd wani turun klo Pian? hndk pindah sklh kan? Supan pihak sekolah Ding ai,” tulis salah satu pesan dalam bahasa Banjar yang juga dikirim dari orang tidak dikenal.
Situasi ini membuat publik semakin geram, lantaran korban kekerasan belum mendapatkan keadilan, justru pihak yang merekam peristiwa sebagai bentuk bukti malah diduga menjadi sasaran intimidasi.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan teror tersebut. Namun, masyarakat luas menyerukan agar aparat penegak hukum tidak hanya fokus pada kasus penganiayaan guru terhadap siswa, tetapi juga melindungi saksi maupun perekam video dari segala bentuk tekanan dan ancaman.
Kasus ini menambah panjang deretan kontroversi insiden di SMAN 2 Amuntai. Publik menilai teror terhadap perekam video adalah bentuk pengalihan isu yang justru memperlihatkan keberanian dari sosok pengirim pesan.
Editor: Aprie
Leave a comment