CakrawalaiNesw.com, AMUNTAI – Warga Hulu Sungai Utara (HSU) dibuat geram usai beredarnya sebuah video yang memperlihatkan aksi sumpah dengan Alquran, terhadap seorang pria yang diduga berprofesi sebagai satpam, dan berlokasi di Amuntai seperti yang disebutkan di media sosial.
Lantaran dituduh mencuri handphone, kini video tersebut viral di medsos, dan menuai beragam reaksi dari masyarakat, baik pro maupun kontra.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak jelas pria berseragam satpam diminta bersumpah untuk membantah dirinya menyatakan tidak melakukan pencurian sebuah ponsel.
Narasi dalam video, memperlihatkan bahwa aksi sumpah yang dilakukan, disinyalir kuat atas desakan dari orang yang diduga sebagai teman atau kerabat dari pemilik ponsel.
“Kalau tabukti Ulun mengambil, Ulun siap ma.. di tab… Demi Allah dan Alquran, dan jasadku tidak diterima di bumi,” demikian kutipan pendek, atas sumpah dari orang yang diduga sebagai Satpam, dalam video yang beredar di jejaring sosial.
Meskipun tidak ada keterangan resmi dari kedua belah pihak, banyak warganet yang berani berasumsi mengaitkan kejadian tersebut berlokasi di wilayah Amuntai, HSU.
Warga Amuntai pun angkat suara. Mereka menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi, terlebih lagi video itu tersebar luas tanpa informasi yang valid mengenai tempat dan waktu kejadian.
Sebagian warga mengecam tindakan unggahan video sebelum ada kejelasan hukum, sementara yang lain menilai hal itu sebagai bentuk tekanan sosial yang tidak manusiawi.
“Kalau memang kejadian itu terjadi di Amuntai, seharusnya dilaporkan ke pihak berwajib, bukan malah diviralkan begitu saja,” ungkap Rahmat, salah seorang warga Amuntai Tengah, Selasa (29/7/2025).
Warga juga mendesak pembuat video untuk memberikan klarifikasi resmi terkait lokasi dan motif penyebaran video. Mereka berharap kejadian ini tidak memperkeruh suasana sosial dan mengganggu ketertiban di masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait video tersebut, termasuk kejelasan identitas yang diduga pelaku, korban, maupun lokasi kejadian.
Pihak berwenang diharapkan segera menelusuri fakta sebenarnya untuk menghindari kesimpangsiuran informasi yang berpotensi merugikan pihak tertentu.
Editor: Aprie
Leave a comment