CakrawaliNews.com, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyebut Presiden Prabowo menginginkan sejumlah komoditas pertanian Indonesia menjadi produsen nomor 1 dunia melalui peningkatan produktivitas dengan dukungan riset, pembiayaan dan pengembangan menggunakan teknologi modern.
“Presiden sudah kasih instruksi kepada kami, kepada Pak Menteri [Pertanian] untuk menyiapkan 10 komoditi untuk kembali kita mencapai peringkat 1, nomor satu di dunia sebagai produsennya,” kata Wamentan ditemui di sela kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025) dilansir Antara.
Ia menuturkan Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kementerian Pertanian menyiapkan 10 komoditas utama seperti pala, kelapa, sawit, karet, kopi, kakao, lada, dan bawang putih untuk menjadi produsen nomor 1 dunia.
“Itu kita lagi bagaimana kita swasembada, artinya yang masih impor tidak lagi impor, yang tidak impor kita bisa ekspor, itu yang kita inginkan,” ujar Wamentan Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan komoditas unggulan seperti kopi, cokelat, dan tanaman penyegar memiliki potensi ekspor besar, meski masih menghadapi tantangan produktivitas per hektare yang rendah dibanding negara seperti Vietnam.
Presiden Prabowo, kata Wamentan Sudaryono menginginkan agar komoditas perkebunan Indonesia kembali menduduki posisi nomor 1 dunia dalam hal produksi dan ekspor global. Meski begitu, dia tidak merinci lebih detail 10 komoditas yang dimaksud tersebut.
Selain menargetkan swasembada beras, jagung, gula konsumsi dan garam konsumsi, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi sektor agro untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian dan memperluas pasar ekspor.
Ia menyebut saat ini tengah disiapkan skema investasi dan pembiayaan untuk mendukung program peremajaan tanaman perkebunan seperti kopi, sawit, dan kelapa secara nasional.
“Investasinya berapa, sekarang lagi dihitung karena kan tidak hanya cukup modal riset tapi harus ada keuangan, harus ada modal, harus ada financing yang kita siapkan,” jelasnya.
Wamentan menegaskan kesiapan infrastruktur dan hasil riset sudah ada, sehingga yang dibutuhkan kini hanya komitmen untuk menjalankan langkah-langkah strategis yang telah dirancang.
“Modul-modulnya kita siapkan. Jadi ini insya Allah paling tidak di kuartal terakhir di tahun ini [2025] kita sudah mulai apakah itu peremajaan kopi, sawit, kelapa. Tterus yield-nya [hasil panen], bagaimana agar cepat bisa tubuh, bisa panen dan seterusnya itu kita lagi siapkan,” beber Wamentan Sudaryono
Editor: Aprie
Leave a comment