
CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Status Sungai Balangan di Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, naik ke level waspada, memicu kewaspadaan Pemkab Hulu Sungai Utara (HSU) siap siaga terhadap potensi air kiriman.
Data terbaru mencatat Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Balangan mencapai 4,6 meter pada Kamis (4/12/2025).
Pembaruan tersebut dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan berdasarkan pemantauan di tiga titik utama yang berada dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Balangan, Rahmi, menyebut peningkatan debit air dipengaruhi intensitas hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari terakhir.
“Khusus warga yang bermukim di bantaran Sungai Balangan wilayah Batumandi, diminta meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan perubahan ini,” tegas Rahmi.
Sementara itu, Bendungan Pitap terpantau masih dalam kondisi normal di level 8,4 meter. Begitu pula Sungai Balangan di wilayah Lampihong, yang tercatat berada pada level 3 meter atau masih dalam ambang aman.
Namun demikian, Rahmi mengingatkan bahwa kondisi tersebut sangat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu apabila hujan kembali mengguyur wilayah hulu.
“Jika terjadi kenaikan signifikan, segera laporkan. Data ini merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini,” tambahnya.
Ia juga meminta peran aktif pemerintah desa, relawan, serta masyarakat dalam meningkatkan intensitas pemantauan, khususnya di wilayah yang statusnya telah masuk kategori waspada.
Antisipasi Banjir, Pemkab HSU Gelar Apel Kesiapsiagaan
Merespons kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi akhir 2025, yang berlangsung di halaman Kantor Bupati HSU.
Apel tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, TRC BPBD, Satpol PP, Damkar, Tagana, Dinas Kesehatan, hingga unsur relawan dan stakeholder terkait.
Bupati HSU, Sahrujani, menegaskan bahwa wilayahnya memiliki tingkat kerawanan banjir yang tinggi setiap musim hujan.
“Banjir tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga dapat mengancam keselamatan warga. Karena itu kesiapan seluruh elemen sangat penting,” ujarnya.
Menurut Bupati, kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi lintas sektor, sehingga penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat, tepat, dan terkoordinasi jika banjir benar-benar terjadi.
“Insya Allah, Pemerintah Kabupaten HSU siap semaksimal mungkin dalam mengantisipasi dan menangani musibah, khususnya banjir di Kota Amuntai dan wilayah sekitarnya,” kata Sahrujani.
Normalisasi Sungai-Excavator Amfibi Disiagakan
Sebagai langkah pencegahan jangka pendek dan menengah, Pemkab HSU melalui Dinas PUPR juga terus melakukan normalisasi sungai dan pembersihan jalur air yang tersumbat.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah telah memiliki excavator amfibi yang siap digunakan untuk membuka jalur sungai, khususnya di titik-titik rawan sedimentasi dan penyumbatan.
“Infrastruktur sudah kita siapkan, termasuk alat berat amfibi untuk memperlancar aliran air,” ungkap Sahrujani.
Editor: Sry


