
CakrawalaiNews.com, TAPANULI SELATAN — PT Adaro Indonesia bersama Balangan Coal Group mengirimkan tim Emergency Response Team (ERT) ke Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, untuk memperkuat penanganan banjir bandang dan tanah longsor yang memicu kerusakan parah serta mengisolasi sejumlah wilayah desa.
Sebanyak delapan personel diterjunkan, terdiri dari tenaga medis, anggota tim rescue, serta satu koordinator lapangan. Kehadiran mereka difokuskan pada pelayanan kesehatan darurat, distribusi logistik, serta penyisiran area terdampak yang hingga kini masih sulit dijangkau.
Dilansir dari Antara, oleh CakrawalaiNews.com, Koordinator lapangan tim, Arif Jauhar Fauzani, mengatakan sebagian wilayah masih terisolir akibat rusaknya jalur transportasi dan tertutup material longsor seperti lumpur, pepohonan tumbang, dan bebatuan.
“Beberapa titik masih belum bisa ditembus kendaraan. Akses menuju lokasi terdampak sangat terbatas, sehingga bantuan harus disalurkan dengan cara estafet,” jelas Arif, Minggu (7/12/2025).
Untuk menjangkau permukiman yang terpencil, tim memanfaatkan bantuan para kepala desa sebagai titik distribusi perantara, sebelum logistik dibawa kembali ke perkampungan yang lebih jauh dari akses utama.
Setiap hari sejak tiba di Batang Toru pada 4 Desember, tim ERT Adaro–Balangan Coal langsung bergerak sejak pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, dengan mengikuti skema pembagian tugas dari posko terpadu kebencanaan yang menjadi pusat koordinasi seluruh unsur penanganan bencana di wilayah tersebut.
Posko terpadu melakukan pemetaan wilayah, menentukan daerah prioritas, serta mengarahkan tim gabungan menuju titik-titik paling terdampak.
“Setiap pagi kami menerima arahan dari posko karena mereka memiliki data lokasi yang membutuhkan penanganan segera,” tambah Arif.
Salah satu wilayah dengan dampak terparah berada di Desa Garoga. Di lokasi ini, tim rescue melakukan penyisiran intensif untuk mencari korban yang diduga terseret arus maupun tertimbun material longsor.
Kondisi medan yang licin, curam, dan tertutup lumpur memaksa tim bekerja dalam tingkat kewaspadaan tinggi. Proses pencarian dilakukan secara hati-hati untuk menghindari risiko lanjutan di lokasi yang belum sepenuhnya stabil.
Mengacu pada informasi dari BNPB, tim tanggap darurat Adaro–Balangan Coal dijadwalkan siaga hingga 9 Desember 2025, sambil menunggu perkembangan terbaru kondisi cuaca dan stabilitas wilayah terdampak.
Keterlibatan sektor swasta melalui tim ERT ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif dalam mempercepat penanganan darurat bencana di Sumatera Utara, khususnya pada wilayah yang selama ini sulit dijangkau oleh bantuan tahap awal.
Editor: Sry


