CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Suasana penuh haru menyelimuti halaman Makodim 1001/HSU-BLG pada Jumat (10/10/2025).
Air mata dan pelukan hangat mewarnai detik-detik perpisahan Komandan Kodim (Dandim) Letkol Kav Gunantyo Ady Wiryawan dengan didampingi sang istri, yang resmi berpindah tugas setelah menorehkan pengabdian terbaiknya kurang lebih hampir 2 tahun lamanya di HSU-Balangan.
Di bawah langit pagi yang teduh, ratusan prajurit bersama keluarga besar TNI, Persit Kartika, tokoh pemuda dan masyarakat dari berbagai lapisan hadir memberi penghormatan.
Wajah-wajah mereka tampak berat melepas sosok pemimpin yang selama ini dikenal tegas dalam sikap, lembut dalam tutur, dan hangat dalam kepemimpinan.

Dalam sambutan perpisahannya, Letkol Gunantyo, tak kuasa menahan rasa haru. Suaranya bergetar ketika mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanannya.
“Saya merasa terhormat pernah menjadi bagian dari keluarga besar Kodim 1001/HSU-BLG. Dukungan, kerja sama, dan kehangatan masyarakat menjadi energi besar bagi saya untuk terus mengabdi. Semoga silaturahmi ini tak akan pernah putus,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selama masa tugasnya, Letkol Gunantyo dikenal sebagai pemimpin yang merangkul masyarakat dengan ketulusan, sering turun langsung ke pelosok desa, dan selalu hadir di tengah masyarakat saat bencana maupun kegiatan sosial.
Ia bukan hanya seorang komandan bagi prajuritnya, tapi juga sahabat, ayah, dan teladan bagi banyak orang.
Bagi para prajurit, kepergian beliau bukan sekadar mutasi jabatan, melainkan perpisahan dengan sosok inspiratif yang selalu menanamkan semangat disiplin, persaudaraan, dan kemanusiaan.
“Beliau bukan hanya pemimpin kami, tapi juga panutan yang mengajarkan arti loyalitas dan ketulusan,” ujar salah satu anggota Kodim dengan suara terbata yang enggan disebutkan namanya.
Jabatan tangan dan pelukan erat menjadi sebuah momen penutup yang menggetarkan hati. Setiap langkah kaki, dan ayunan pedang pora yang terangkat seolah menjadi simbol penghormatan terakhir bagi sang komandan tercinta. Suara langkahnya perlahan menjauh, diiringi lambaian tangan para prajurit yang menahan tangis haru sekaligus bangga.
Kepergian mantan Dandim 1001/HSU-BLG Letkol Gunantyo meninggalkan pesan mendalam,
bahwa pemimpin sejati bukan diukur dari jabatan, melainkan dari seberapa besar cinta dan pengaruh baik yang ia tinggalkan.
Editor: Aprie
Leave a comment