Home Hukum dan Kriminal Keluarga Angkat Bicara, Dewan SMAN 2 Amuntai Diduga Bungkam soal Guru Aniaya Siswa Berkebutuhan Khusus
Hukum dan Kriminal

Keluarga Angkat Bicara, Dewan SMAN 2 Amuntai Diduga Bungkam soal Guru Aniaya Siswa Berkebutuhan Khusus

Awak media, saat melakukan konfirmasi kepada sejumlah keluarga korban kekerasan terhadap salah seorang siswa di SMAN 2 Amuntai, yang diduga dilakukan oleh seorang guru berinisial HN, Selasa (23/9/2025). Foto: Windi/CakrawalaiNews.com

CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Keluarga korban penganiayaan angkat bicara terhadap kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang guru terhadap siswa kelas XI berkebutuhan khusus di SMAN 2 Amuntai, Kecamatan Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa sore (23/9/2205).

Hal ini justru memicu kecaman publik setelah videonya viral di media sosial. Ironisnya, dewan guru sekolah tersebut justru memilih bungkam saat dimintai keterangan oleh awak media.

Insiden yang terjadi pada Jumat (19/9/2025) pagi sekitar pukul 08.30 Wita, selepas salat Dhuha, memperlihatkan seorang pria diduga oknum guru berinisial HN tengah menganiaya siswanya berinisial MRB (15). Korban diketahui masih berstatus di bawah umur dan memiliki latar belakang kebutuhan khusus.

Ayah korban, MR (40), mengaku baru mengetahui peristiwa itu setelah video beredar luas pada Senin malam (22/9/2025).

“Anaknya sama sekali tidak bercerita, seolah tidak terjadi apa, kemudian baru terbuka setelah ditanya, usai video tersebut ramai di dunia maya,” ungkapnya.

MR juga menyesalkan sikap pihak sekolah yang dinilai tidak transparan sejak awal. Menurutnya, tidak ada satu pun guru datang untuk mengklarifikasi kejadian sebelum video viral.

“Setelah viral baru ada beberapa guru yang datang, tapi tanpa didampingi kepala sekolah. Seandainya sejak awal terbuka dan ada itikad baik, persoalan mungkin bisa selesai secara kekeluargaan. Karena sudah terlanjur viral, kami serahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya,” tegasnya.

Nada kekecewaan, juga diutarakan nenek korban. Ia menilai tindakan guru sangat mencederai kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.

“Guru seharusnya panutan, bukan hanya memberi ilmu tapi juga bersikap bijaksana. Saya tidak menaruh curiga, tapi ketika menyentuh tubuh cucu saya terasa panas, dan ia mengeluh sakit di bagian kakinya,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, publik mendesak agar kasus ini ditangani serius oleh aparat penegak hukum serta instansi terkait, mengingat korban masih di bawah umur dan berkebutuhan khusus.

Editor: Aprie

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

Berita Terkait

TOK! Praperadilan Eks Sekda Balangan Ditolak, Penetapan Tersangka Korupsi Dana Hibah Sah

CakrawalaiNews.com, PARINGIN – Hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Paringin menolak permohonan praperadilan...

TRAGIS! Serangan Brutal Usai Rapat Desa di Balangan: Warga Pudak Alami Luka Tebasan, Polisi Buru 3 Pelaku

CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Rapat desa di Pudak, Awayan, Balangan, Kalimantan Selatan, berujung...

Tragis! Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Tumpukan Sampah TPA Lampihong dengan Luka Lebam dan Tali Pusar Terputus

CakrawalaiNews.com, PARINGIN – Warga Balangan digegerkan oleh penemuan jasad bayi perempuan di...

Tempuh Jalur Hukum Pulihkan Nama, Bupati Balangan Bantah Keras Tuduhan Terdakwa Korupsi PT ADCL

CakrawalaiNews.com, PARINGIN – Bupati Balangan, Abdul Hadi, menyatakan siap menempuh jalur hukum...