CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Pengelola SPBU Banua Lima Amuntai, Hulu Sungai Utara, akhirnya angkat bicara terkait kabar beredarnya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang diduga tercampur air.
Kejadian itu terjadi pada Selasa (9/9/2025) kemarin, setelah salah seorang konsumen mengeluhkan kendaraan mereka mengalami mogok usai melakukan pengisian di SPBU tersebut.
“Ya memang benar Pertamax bercampur dengan air. Diketahui setelah petugas SPBU mengisi tangki motor konsumen, sebelum adanya pelaporan dari salah satu konsumen, dan langsung penjualan kami hentikan,” ujar pengelola SPBU Banua Lima, bernama Adi Saputra, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, sekitar 96 liter Pertamax sudah keluar, melayani tiga unit mobil dan 20 unit motor. Salah seorang konsumen bahkan ada melaporkan mobilnya yang tiba-tiba mogok. Menyikapi hal itu, pihak SPBU berkomitmen penuh memberikan ganti rugi.
“Kerugian pengisian BBM kami ganti beserta biaya servis mobil. Silakan bagi konsumen lain yang merasa mengalami kejadian serupa, bisa langsung datang ke SPBU Banua Lima, dan kami siap bertanggung jawab,” tegasnya.
Penjelasan dari pihak SPBU Banua Lima, kemungkinan penyebab Pertamax bercampur air di latar belakangi sebuah fenomena, di mana tercampurnya air dalam BBM bukan hal baru di SPBU. Beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab di antaranya:
Rembesan air hujan ke dalam tangki penyimpanan bawah tanah, kebocoran tangki akibat korosi atau kerusakan sistem penyimpanan, kondensasi uap air di dalam tangki saat terjadi perubahan suhu ekstrem.
Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan serius pada mesin, mulai dari tersumbatnya pompa dan injektor hingga membuat kendaraan mogok.
Penjualan Dihentikan Sementara
Untuk memastikan keamanan, penjualan Pertamax di SPBU Banua Lima dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pengecekan kualitas BBM juga langsung dilakukan oleh petugas.
“Kami sudah memberikan ganti rugi senilai biaya servis dan BBM kepada konsumen yang terdampak. Untuk sementara hanya satu kendaraan roda empat yang mengalami mogok, sedangkan sisanya masih dipantau. Jika ada yang mengalami kerugian, silakan melapor,” jelas Adi Saputra di SPBU Banua Lima, Rabu sore kepada awak media.
Akui Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Pengelola menegaskan kejadian ini murni akibat faktor teknis dan lingkungan, bukan karena kelalaian atau kesengajaan.
“Kami sangat menyesal dan memohon maaf atas ketidaknyamanan ini, dan komitmen kami jelas, bertanggung jawab penuh kepada konsumen,” katanya.
Pengelola menegaskan pula kejadian sementara diduga karena faktor teknis, bukan kelalaian atau ada unsur kesengajaan.
“Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan ini. Yang jelas, kami bertanggung jawab penuh kepada konsumen. Kejadian awal, kami baru buka sekitar 15 menit, setelah diketahui bahwa ada yang tidak beres, kami terpaksa langsung menghentikan operasi penjualan,” ungkap Adi.
Editor: Aprie
Leave a comment