Dewan Balangan Saiful Arif: Kemerdekaan Harus Terus Diresapi, Bukan Sekadar Dirayakan

CakrawalaiNews.com, PARINGIN — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan RI tak sekadar menjadi ajang perayaan tahunan. Di balik gegap gempita panjat pinang dan lomba balap karung, tersimpan pesan mendalam yang tak boleh dilupakan. Yakni semangat perjuangan dan cinta tanah air.

Tokoh masyarakat, yang juga anggota DPRD Balangan, Saiful Arif, mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati rakyat Indonesia adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan. Sebagai keturunan pejuang, ia menganggap peringatan ini sebagai momen sakral yang harus dimaknai secara mendalam, bukan hanya dirayakan secara seremonial.

“Ini adalah momentum untuk mengenang perjuangan para pahlawan. Meski banyak isu kebangsaan yang muncul, perayaan ini harus menjadi ajang untuk memperkuat kesadaran kolektif kita dalam menjaga persatuan dan semangat nasionalisme yang inklusif,” ujarnya, Senin (18/8/2025).

Menurutnya, semangat perjuangan tidak boleh berhenti pada masa lalu. Di era modern ini, spirit tersebut harus dihidupkan kembali melalui cara-cara yang sesuai dengan konteks zaman.

“Gotong royong, inovasi, dan kolaborasi adalah bentuk perjuangan masa kini. Pendidikan kebangsaan dan kesadaran akan peran aktif setiap warga negara dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya menjadi kunci,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi secara positif sebagai sarana untuk membangun semangat kolektif dalam mencapai kemajuan bersama.

Terkait perlombaan tradisional yang rutin digelar di hari kemerdekaan, Saiful melihatnya sebagai bagian dari budaya yang punya nilai edukatif dan sosial.

“Panjat pinang, balap karung, dan lomba lainnya memiliki makna simbolis tentang kerja sama, perjuangan, dan kebersamaan. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga perekat sosial yang memperkuat rasa cinta tanah air,” ucapnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa euforia perayaan harus diiringi dengan pemahaman nilai-nilai kemerdekaan secara utuh. Ia khawatir jika generasi muda hanya mengenal kemerdekaan dari sisi hiburannya saja, tanpa menghayati perjuangan di baliknya.

“Kalau tidak diingatkan, kita hanya akan merayakan kemerdekaan secara lahiriah, tapi kehilangan jiwanya. Ini tugas kita bersama: merawat makna kemerdekaan agar tetap hidup dan relevan sepanjang zaman,” pungkasnya.

Editor: Aprie