CakrawalaiNews.com, PARINGIN – Desa Gulinggang, Juai, Balangan, berubah mencekam pada Ahad malam (13/7/2025).
Suasana yang biasanya tenang mendadak gempar setelah seorang pria berinisial I (35) tewas bersimbah darah di rumahnya sendiri.
Ia diduga menjadi korban amukan membabi buta seorang pria berinisial HA (34) tetangganya sendiri.
Tragedi malam berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 19.15 Wita. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, HA sebelumnya terlibat pertengkaran hebat dengan istrinya. Sang istri kabarnya diduga memilih kabur, dan berlindung di rumah I. Namun, yang terjadi berikutnya sungguh tak terduga.
“Pelaku datang dan memaksa masuk ke rumah korban. Begitu pintu dibuka oleh korban, pelaku langsung mengayunkan senjata tajam berulang kali,” ungkap Kapolsek Juai, Ipda Syamsu Akhmad, saat dihubungi awak media, Senin pagi (14/7/2025).
Pembacokan itu bukan sekadar serangan. Korban menerima luka mengerikan di dada kanan, lengan kiri, leher, hingga perut. Tubuhnya roboh tak berdaya di tempat kejadian, nyawanya tak terselamatkan.
Warga sekitar yang mendengar keributan hanya bisa terpaku saat mendapati tubuh I tergeletak tak bernyawa. Sementara HA, sang pelaku, langsung kabur menembus gelapnya malam menuju belakang kampung. Namanya pun kini langsung menyebar luas di berbagai grup WhatsApp warga.
Pihak Polsek Juai bersama warga kini bahu-membahu melakukan pencarian intensif. Polisi meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika melihat pelaku.
“Kami masih melakukan pengejaran. Mohon doa dan kerja sama masyarakat,” tambah Kapolsek.
Dari keterangan salah seorang warga sekitar, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa kemungkinan pelaku diduga dalam pengaruh minuman keras.
“Memang sebelum insiden tersebut, samar-samar mendengar adanya perang mulut antara orang yang diduga pelaku, dengan istrinya. Yang namanya suami-istri, wajar kalau ada perselisihan atau salah paham. Namun tidak menyangka hal tersebut berujung tragis,” ujarnya.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi warga Gulinggang. Di balik deretan rumah sederhana, tersimpan kisah pilu tentang amarah, pelarian dan nyawa yang tak bisa kembali.
Editor: Aprie
Leave a comment