CakrawalaiNews.com, PARINGIN –Sebanyak 34 warga, termasuk balita dan orang tua, dilaporkan mengalami gejala keracunan massal usai mengikuti kegiatan posyandu di Desa Awayan, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, baru-baru ini.
Dua orang di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Kejadian ini diduga dipicu oleh konsumsi puding yang dibagikan saat acara, yang diketahui dibeli oleh kader posyandu dari sebuah warung di sekitar lokasi.
Menanggapi insiden tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Balangan, Ahmad Sauki, angkat bicara, ia menyatakan pihaknya telah melakukan penanganan cepat terhadap para korban, dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semua korban sudah ditangani dan dalam kondisi stabil. Sampel makanan juga telah kami kirim untuk uji kandungan,” ujar Ahmad Sauki, Jumat (30/5/2025).
Ia juga menekankan pentingnya implementasi pelatihan yang telah diberikan kepada kader posyandu, hingga Tim Penggerak PKK (TP PKK), setempat, terutama dalam hal penyajian makanan tambahan balita (PMT).
“Bimtek sudah sering dilakukan. Jangan sampai hanya jadi formalitas. Harus ada penerapan nyata di lapangan agar tidak terjadi lagi kejadian serupa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Awayan, Agus, menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia mengaku sedang berada di luar daerah saat kejadian terjadi, namun ia menegaskan bahwa, anggaran posyandu sebenarnya cukup untuk menyediakan makanan yang sehat, berkualitas, dan bergizi.
“Ke depan kami akan lebih selektif, dan berhati-hati dalam pengadaan makanan. Ini jadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi,” katanya saat dihubungi terpisah melalui WhatsApp.
Terkait masalah ini, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Balangan, Hasmi, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi menyeluruh, dan tetap memantau kondisi korban.
“Seluruh korban kini dalam kondisi membaik. Dinas Kesehatan Provinsi juga telah turun langsung ke Puskesmas Awayan untuk monitoring. Pembinaan ulang kepada kader posyandu akan segera dilakukan,” ungkapnya.
Jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan setiap tahun, Dinkes Balangan juga gencar menyampaikan edukasi, hingga imbauan kepada masyarakat melalui media sosial guna mencegah kepanikan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan pangan.
Kini Dinkes Balangan menyatakan hasil uji laboratorium terkait sampel makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan masih dalam proses pengujian. Jajaran Dinas Kesehatan setempat juga mengimbau, agar masyarakat tetap tenang, hingga menunggu hasil resmi dari laboratorium.
Di situasi seperti ini, salah seorang warga setempat mengungkapkan bahwa, kejadian seperti ini sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi. Menurutnya, kejadian ini sangat disayangkan, namun kita berfikir positif saja, dimana tidak ada pihak yang dengan sengaja berkeinginan untuk merugikan orang.
“Alhamdulillah semuanya sudah dapat teratasi, oleh pemerintah daerah. Saya tidak berani menyimpulkan penyebab pastinya, karena masih menunggu hasil laboratorium menurut informasi yang beredar. Tapi memang gejala yang dialami seperti mual, muntah, dan pusing, mirip seperti keracunan. Selama ini kegiatan posyandu di desa kami selalu berjalan lancar, dan aman, baru kali ini ada kejadian seperti ini,” bebernya.
Editor: Aprie
Leave a comment