Diduga Dendam Berdarah, Jasad Warga Mura Ulang Loksado Ditemukan Raib Tanpa Kepala dan Hati

Puluhan warga Loksado bersama sejumlah kepolisian setempat, berhasil mengevakuasi jasad Jumadi dari hutan, untuk dibawa menuju RSUD Hasan Basry. Foto: Grup WhatsApp

CakrawalaiNews.com, KANDANGAN – Warga Desa Muara Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) digegerkan oleh penemuan jasad pria tanpa kepala dan organ hati di tepi sungai, Sabtu pagi (31/5/2025).

Korban belakangan diketahui bernama Jumaidi (40), seorang petani asal Desa Ulang, yang sehari-hari dikenal sebagai sosok pendiam dan pekerja keras.

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita, dalam kondisi mengenaskan, dengan posisi telungkup di hutan pinggir sungai, dan masih mengenakan pakaian lengkap, sepatu bot, dan kumpang (sarung parang) di pinggang. Yang lebih mencengangkan yakni, kepala dan organ hati korban diketahui hilang.

Geger Temuan Mayat Pria Tanpa Kepala di Bangkaun Ulang Loksado HSS

Kepala Desa Muara Ulang, Stepanus, membenarkan peristiwa tragis tersebut.

“Benar, korban ditemukan dalam keadaan tak utuh. Saat ini aparat sedang menyelidiki lebih lanjut,” ujarnya.

Dugaan sementara, kematian Jumaidi berkaitan dengan bentrokan antar kelompok yang terjadi pada Jumat malam (30/5/2025) sekitar pukul 23.00 Wita, di kawasan perbatasan, antara Desa Muara Ulang (HSS) dan Desa Kundan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menurut keterangan Retno, keponakan korban, perkelahian pecah tak jauh dari rumah mereka. Jumaidi sempat terlihat menuju ke lokasi keributan, namun tak pernah kembali.

“Kami mendapat kabar bahwa beliau dikeroyok puluhan orang di lokasi. Sampai dini hari pukul 03.00 waktu setempat, kami belum menemukan jejaknya,” ucap Retno kepada awak media.

Penemuan Mayat Pria Tanpa Kepala di Bangkaun Loksado, Warga Minta Hentikan Spekulasi Liar

Pencarian terus dilakukan oleh warga secara mandiri sejak subuh. Sekitar pukul 05.30 Wita, barulah ditemukan jejak darah yang mengarah ke sungai, hingga akhirnya jasad Jumaidi ditemukan bersimbah darah.

Barang bukti yang diamankan di lokasi meliputi senjata tajam jenis parang atau mandau, pakaian, hingga perlengkapan pribadi korban. Polisi telah turun ke lapangan untuk melakukan olah TKP, dan pengumpulan saksi.

Sementara itu, latar belakang konflik diduga dipicu oleh adanya sengketa lahan yang sudah lama, antara dua desa yang berbatasan langsung. Kasus ini menjadi perhatian warga setempat yang berharap tidak terjadi bentrok susulan.

Jumaidi diketahui, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, dan belum merilis keterangan resmi terkait pelaku maupun motif pasti peristiwa berdarah itu.

Editor: Aprie

Exit mobile version