Bupati HSU Sahrujani Tegas Berantas ‘Susupan Gunung’, Petani Banyu Hirang Sambut Positif

Bupati HSU, Sahrujani bersama jajaran Forkopimda setempat, saat menggelar sesi foto bersama di Balai Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan, saat kegiatan panen padi apung, Rabu (28/5/2025). Foto: Windi/CakrawalaiNews.com

CakrawalaiNews.com, AMUNTAI – Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Sahrujani, menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik ‘Susupan Gunung’ yang selama ini menjadi keluhan serius masyarakat, terutama para petani di wilayah HSU.

Pernyataan ini disampaikan Bupati Sahrujani saat menghadiri kegiatan panen padi apung di Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amuntai Selatan, Rabu (28/5/2025).

Pada kesempatan itu, Bupati Sahrujani menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan memperkuat langkah-langkah nyata dengan menambah fasilitas alat berat dan memperbaiki tata kelola air untuk mendukung produktivitas pertanian rakyat.

“Kami sangat memahami keresahan masyarakat terkait ‘Susupan Gunung’ dan dampaknya terhadap hasil pertanian. Karena itu, kami sedang mengupayakan penambahan alat berat untuk membersihkan rumput liar dan memperbaiki sistem irigasi agar pertanian lebih terjamin,” ujar Bupati Sahrujani.

Permasalahan Bertahun-Tahun

‘Susupan Gunung’ merupakan istilah lokal yang merujuk pada tumpukan gulma atau rerumputan liar yang terbawa arus dari daerah hulu ke lahan pertanian, menyebabkan sumbatan air dan menurunnya hasil panen.

Masalah ini menjadi semakin serius dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan perubahan iklim dan buruknya pengelolaan aliran air dari wilayah atas.

Bupati Sahrujani menegaskan bahwa solusi jangka pendek dan jangka panjang tengah dirancang, termasuk membangun koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait di wilayah hulu sungai.

“Ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh petani atau pemerintah daerah saja. Harus ada sinergi dari semua pihak, termasuk pemangku wilayah hulu yang juga menjadi bagian dari ekosistem ini,” jelasnya.

Petani Sambut Baik Komitmen Bupati Sahrujani

Para petani di Banyu Hirang menyambut baik langkah cepat dan komitmen Bupati. Menurut mereka, ‘Susupan Gunung’ tidak hanya menutupi areal pertanian, tetapi juga menambah beban kerja, dan biaya operasional pertanian, dari segi pembasmian.

“Kami bersyukur Pak Bupati turun langsung dan mendengar sendiri kesulitan kami. Susupan Gunung ini kadang bisa menutup seluruh aliran irigasi, membuat tanaman busuk. Kalau alat berat diturunkan dan saluran air dibenahi, itu akan sangat membantu,” ujar Mahyuni, petani setempat

Senada, petani lain bernama Udin menyampaikan harapannya agar program pemberantasan ini tidak hanya bersifat insidental.

“Semoga bukan hanya saat panen saja, tapi terus dipantau dan dibenahi. Kami ingin hasil panen maksimal, tapi kalau airnya buntu karena gulma, ya percuma juga,” ucapnya.

Pemerintah Dorong Solusi Berkelanjutan

Selain mengatasi gulma, hingga tata air, Bupati Sahrujani juga menyinggung pentingnya edukasi, dan pelatihan kepada petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern.

Pihaknya akan menggandeng Dinas Pertanian dan instansi teknis lain untuk membentuk tim respons cepat jika terjadi penyumbatan aliran air akibat ‘Susupan Gunung’.

“HSU punya potensi besar dalam sektor pertanian. Kita tidak boleh kalah dengan kendala teknis. Kami ingin petani sejahtera, dan pertanian kita mandiri,” tutup Sahrujani.

Dengan langkah-langkah nyata ini, masyarakat berharap tidak hanya terjadi peningkatan produksi padi, tetapi juga terbangunnya sistem pertanian yang tangguh, bersih, dan berkelanjutan di Bumi yang berjuluk Kota Bertaqwa.

Editor: Aprie

Exit mobile version